
RTH adalah singkatan dari RUANG TERBUKA HIJAU.
Nama ini belum banyak dikenal orang. RTH ini muncul dari gagasan seorang pengawas
TK/SD yang juga sebagai dosen yang bernama DR. SURATA, M.Pd. Beliau tinggal di Teritip
Balikpapan Timur. Bapak Surata memiliki semangat dan tanggung jawab yang
tinggi, beliau juga cukup disiplin. Daerah kepengawasan beliau adalah di
Balikpapan Utara yang walaupun tempat tinggal beliau adalah di Balikpapan Timur
Tetapi tidaklah menjadi penghalang untuk melaksanakan tugas-tugas di Balikpapan
Utara. Penulis menyaksikan ketika ada jadwal untuk supervisi di sekolah tempat penulis
bertugas beliau hadir lebih awal jauh sebelum bel tanda masuk berbunyi, Bapak Surata berdiri di dekat pintu masuk sekolah
dan menyalami murid-murid yang datang kesekolah. Penulis sempat tersipu malu-malu
ketika penulis datang dan di dahului oleh beliau padahal penulis datang tidak terlambat.
Bukan hanya itu, pernah juga melaksanakan tugas dalam keadaan hujan deras dengan
menggunakan mantel tetapi tetap hadir tepat waktu,bahkan sepatu yang dipakai penuh
air sampai kaoskaki yang dipakai dibuka dan
diperas. Begitu semangatnya untuk hadir di tempat tugas dan tidak mau terlambat
sehingga kadang-kadang hanya menggunakan kendaraan beroda dua dengan alasan bila menggunakan kendaraan beroda
empat maka bisa terlambat sampai di tempat tugas.
Bapak Surata adalah seorang
pejabat pemerintah yang memilik gagasan-gagasan yang cukup cemerlang di bidang pendidikan
termasuk menggagas sebuah tempat belajar siswa di ruang terbuka di sekolah yang memiliki tanah yang luas untuk
bisa ditanami pohon-pohon di sekitar sekolah yang nantinya bisa ditempati murid-murid
bebas belajar di bawah pohon-pohon yang rindang dan menghirup udara segar. Pohon-pohon
yang di tanam di RTH ini bukan pohon yang pada umumnya tetapi adalah pohon-pohon
yang langkah yang tidak banyak dikenal di khalayak ramai seperti : Matoa, bangkirai,
ulin , kamper, kapur … padahal pohon-pohon ini adalah hasil hutan pulau
Kalimantan. RTH yang pertama kali ada di bukit Pringgong Dani ini milik pak Surata
yang terletak di daerah Teritip yang cukup luas yang sudah menjadi tempat penelitian
siswa SD, SMP, SMA dan para mahasiswa. Bukan hanya tempat belajar atau penelitian
tetapi juga menjadi tempat wisata dan rekreasi karena dilengkapi dengan sarana dan
prasaran termasuk ada aula tempat berkumpul para pengunjung. Bapak Surata berkeinginan
agar pohon-pohon ini tetap dilestarikan Karena sangat besar manfaatnya dalam kehidupan.
Gagasan ini disosialisasikan di sekolah-sekolah tempat binaan beliau termasuk
di SDN.029 Karang Joang Balikpapan Utara. Sekolah
yang pertama kali menjadi ajang terciptanya RTH ini adalah di SDN.016 ini. Pohon
yang ditanam di RTH ini adalah sumbangan dari bapak Surata sampai pohon dengan jenis
yang berbeda dengan maksud bukan hanya di tanam di SDN.016 tetapi ditanam juga di sekolah lain. Pada saat penanaman pohon-pohon ini diadakan acara
ceremonial yang dihadiri oleh Bapak Walikota Bapak Rizal Efendi dan pejabat-pejabat
lainnya bahkan bapak walikota sendiri yang menanam langsung pohon di RTH
SDN.016 ini.
Bapak Surata berharap
agar RTH ini akan muncul di sekolah lain karena RTH ini sangat besar fungsi dan manfaatnya dalam
kehidupan di sekolah.
Adapun kegunaan pohon-pohon tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai paru-paru
dunia
2.
Untuk menjadi Pilter
dari polusi udara
3.
Tempat bernaung
belajar siswa-siswi di luar ruangan
4.
Sebagai media
pembelajaran secara langsung bagi siswa-siswai
5.
Untuk menghijaukan
lingkungan sekolah
Demikian
cerita singkat tentang RTH, kalau ingin mengetahui lebih lanjut silahkan dibuka
email PRINGGONGDANI.
Penulis
Martan, S.Pd
Penulis
Martan, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar