Selamat datang di blog Sekolah Dasar Negeri 029 Balikpapan Utara
Senin, 01 Mei 2017
Jumat, 28 April 2017
Hari-hari Lingkungan Hidup
Daftar hari peringatan lingkungan
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_hari_peringatan_lingkungan
Di bawah ini adalah daftar hari peringatan lingkungan. Tanggal-tanggal ini ditetapkan untuk mempromosikan masalah lingkungan
- Hari Peringatan Laut dan Samudera nasional - 15 Januari
- Hari Lahan Basah Sedunia - 2 Februari
- Hari Peduli Sampah Nasional - 21 Februari[1]
- Hari Air Sedunia - 22 Maret
- Hari Meteorologi Sedunia - 23 Maret
- Hari Bumi - 22 April
- Hari Penanaman Pohon - Jumat terakhir di bulan April
- Hari Burung Migratori Internasional - 3 Mei
- Hari Surya - 3 Mei
- Hari Biodiversitas Dunia - 22 Mei
- Hari Bersepeda Ke Kantor (Bike-to-Work Day) - Jumat Ketiga di bulan Mei
- Hari Anti Tembakau Internasional - 31 Mei
- Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB - 5 Juni
- Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB - 17 Juni
- Hari Populasi Dunia PBB - 11 Juli
- Hari Perlindungan Lapisan Ozon Sedunia - 16 September
- Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day) - 20 September
- Hari Bebas Mobil (Car Free Day) - 22 September
- eDay - 4 Oktober di 2008
- Hari Habitat Dunia PBB - Senin pertama di bulan Oktober
- Hari Pengurangan Bencana Alam Internasional - 13 Oktober
- Hari Peringatan Sedunia untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata - 6 November
- Hari Pohon - 21 November
- Hari Gunung Sedunia - 11 Desember
- Hari Aksi Ozon - Pada waktu tertentu di musim panas
Minggu, 26 Februari 2017
Sabtu, 03 Desember 2016
Ayo belajarlah
Dalam waktu dekat ini, anak-anak sekolah sudah dapat
dipastikan sibuk dengan persiapan menghadapi ulangan akhir semester. Sebagai
orang tua, tentunya kita juga menginginkan mereka memperoleh hasil yang terbaik
dan membanggakan.
Namun kadangkala keterlibatan orang tua dalam mempersiapkan anak menghadapi ujian juga berujung "perang" ( kayak mahabharata saja ya? hehe.. ). Pertengkaran kecil biasa terjadi karena perbedaan cara pandang antara orang tua dengan anak. Orang tua lebih senang anak harus begini..harus begitu.. tanpa mau memahami sebenarnya anak memiliki gaya belajar sendiri. Namun kadangkala anak memang bawaannya sudah malas sehingga memaksa orang tua untuk campur tangan supaya mereka mau belajar. Saya tidak akan membahas masalah "perang" ini.. hehe.., namun saya akan memberikan 10 tips belajar efektif menghadapi ulangan akhir semester yang saya rangkum dari beberapa sumber, paling tidak bisa dijadikan acuan.
Berikut 10 tips belajar efektif menghadapi ulangan akhir semester, yakni :
1. Menciptakan suasana belajar yang nyaman.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan suasana belajar yang nyaman. Sambil mendengarkan musik atau tempat belajar yang sesuai dengan "mood" anak. Di kamar, ruang keluarga atau teras rumah dan sebagainya. Sebagai orang tua kita harus memahami bahwa anak memiliki gaya belajar sendiri-sendiri, kita dukung saja. Hanya sesekali kita melakukan kontrol, supaya suasana belajar yang diciptakan anak jangan sampai mengganggu konsentrasi belajar si anak sendiri.
2. Memilih waktu yang tepat.
Memang tidak semua anak memiliki waktu belajar yang sama, namun biasanya waktu yang tepat untuk menguasai materi pelajaran adalah malam hari dan pagi hari. Malam hari digunakan untuk membaca, menghapal dan memahami materi, sedangkan pagi hari, pada saat tubuh anak lebih fresh bisa dimanfaatkan untuk mengulang materi kembali.
3. Mencatat pokok-pokok materi pelajaran.
Menghapal sekian banyak materi pelajaran tidaklah mudah, apalagi gaya belajar si anak terbiasa dengan SKS atau sistem kebut semalam. Mengambil intisari atau rangkuman setiap pelajaran yang sudah dibaca akan mempermudah kemampuan daya ingat akan materi pelajaran.
4. Banyak-banyak membaca.
Membaca adalah kunci belajar, paling tidak, membaca materi pelajaran 2 kali dalam sehari akan menambah daya ingat. Jika hal ini bisa dilakukan, maka otak akan lebih mudah menyimpan materi dalam waktu lama dan anak tidak gampang lupa.
5. Memahami materi, tidak sekedar menghapal.
Salah satu kesalahan dalam gaya belajar adalah sekedar menghapal. Menghapal memang penting, namun memahami materi jauh lebih penting. Anak boleh jadi memiliki kemampuan menghapal 100% detail pelajaran, namun usahakan agar anak mengerti dan memahami maksud dari materi pelajaran tersebut. Hapal dengan materi pelajaran tidak dijamin ingat dalam waktu lama, namun mengerti dan memahami materi, tidak akan mudah lupa.
6. Menghapal dan memahami kata-kata kunci.
Ajarkan pada si anak untuk membuat kata-kata kunci supaya lebih mudah diingat memori otak saat belajar dan dibutuhkan dalam menjawab soal-soal ujian.
7. Berlatih dengan menjawab soal.
Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya ada soal-soal latihan. Ajarkan si anak untuk mencoba berlatih dengan menjawab soal-soal tersebut sebagai tolok ukur kemampuan belajar anak dalam penguasaan materi yang sudah dipelajari.
8. Istirahat cukup.
Belajar boleh giat dan rajin, namun jangan lupakan untuk istirahat, karena setiap jeda akan digunakan untuk melemaskan tubuh dan pikiran. Dengan beristirahat, maka tubuh dan pikiran akan menjadi lebih segar.
9. Siapkan mental.
Banyak kejadian bahwa pada saat mendekati ujian, si anak sudah terbebani dengan berbagai macam pikiran. Takut tidak bisa mengerjakan, nilai jelek, dimarahi orang tua dan sebagainya sehingga mengurangi kesiapan anak dalam menghadapi ujian. Orang tua harus menumbuhkan kepercayaan diri anak, dengan memberikan pengertian dan motivasi. Ujian adalah hal biasa, atau seperti ulangan-ulangan harian saja, ajarkan pada anak untuk selalu optimis.
10. Jaga kesehatan anak.
Hal yang tidak kalah penting disiapkan adalah menjaga tubuh supaya tetap sehat. Seperti kata pepatah, "Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Proses belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian akan menguras begitu banyak energi anak, maka berilah anak asupan-asupan bergizi, susu, vitamin dan lain-lain sehingga tubuh tetap sehat dan bugar
Namun kadangkala keterlibatan orang tua dalam mempersiapkan anak menghadapi ujian juga berujung "perang" ( kayak mahabharata saja ya? hehe.. ). Pertengkaran kecil biasa terjadi karena perbedaan cara pandang antara orang tua dengan anak. Orang tua lebih senang anak harus begini..harus begitu.. tanpa mau memahami sebenarnya anak memiliki gaya belajar sendiri. Namun kadangkala anak memang bawaannya sudah malas sehingga memaksa orang tua untuk campur tangan supaya mereka mau belajar. Saya tidak akan membahas masalah "perang" ini.. hehe.., namun saya akan memberikan 10 tips belajar efektif menghadapi ulangan akhir semester yang saya rangkum dari beberapa sumber, paling tidak bisa dijadikan acuan.
Berikut 10 tips belajar efektif menghadapi ulangan akhir semester, yakni :
1. Menciptakan suasana belajar yang nyaman.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan suasana belajar yang nyaman. Sambil mendengarkan musik atau tempat belajar yang sesuai dengan "mood" anak. Di kamar, ruang keluarga atau teras rumah dan sebagainya. Sebagai orang tua kita harus memahami bahwa anak memiliki gaya belajar sendiri-sendiri, kita dukung saja. Hanya sesekali kita melakukan kontrol, supaya suasana belajar yang diciptakan anak jangan sampai mengganggu konsentrasi belajar si anak sendiri.
2. Memilih waktu yang tepat.
Memang tidak semua anak memiliki waktu belajar yang sama, namun biasanya waktu yang tepat untuk menguasai materi pelajaran adalah malam hari dan pagi hari. Malam hari digunakan untuk membaca, menghapal dan memahami materi, sedangkan pagi hari, pada saat tubuh anak lebih fresh bisa dimanfaatkan untuk mengulang materi kembali.
3. Mencatat pokok-pokok materi pelajaran.
Menghapal sekian banyak materi pelajaran tidaklah mudah, apalagi gaya belajar si anak terbiasa dengan SKS atau sistem kebut semalam. Mengambil intisari atau rangkuman setiap pelajaran yang sudah dibaca akan mempermudah kemampuan daya ingat akan materi pelajaran.
4. Banyak-banyak membaca.
Membaca adalah kunci belajar, paling tidak, membaca materi pelajaran 2 kali dalam sehari akan menambah daya ingat. Jika hal ini bisa dilakukan, maka otak akan lebih mudah menyimpan materi dalam waktu lama dan anak tidak gampang lupa.
5. Memahami materi, tidak sekedar menghapal.
Salah satu kesalahan dalam gaya belajar adalah sekedar menghapal. Menghapal memang penting, namun memahami materi jauh lebih penting. Anak boleh jadi memiliki kemampuan menghapal 100% detail pelajaran, namun usahakan agar anak mengerti dan memahami maksud dari materi pelajaran tersebut. Hapal dengan materi pelajaran tidak dijamin ingat dalam waktu lama, namun mengerti dan memahami materi, tidak akan mudah lupa.
6. Menghapal dan memahami kata-kata kunci.
Ajarkan pada si anak untuk membuat kata-kata kunci supaya lebih mudah diingat memori otak saat belajar dan dibutuhkan dalam menjawab soal-soal ujian.
7. Berlatih dengan menjawab soal.
Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya ada soal-soal latihan. Ajarkan si anak untuk mencoba berlatih dengan menjawab soal-soal tersebut sebagai tolok ukur kemampuan belajar anak dalam penguasaan materi yang sudah dipelajari.
8. Istirahat cukup.
Belajar boleh giat dan rajin, namun jangan lupakan untuk istirahat, karena setiap jeda akan digunakan untuk melemaskan tubuh dan pikiran. Dengan beristirahat, maka tubuh dan pikiran akan menjadi lebih segar.
9. Siapkan mental.
Banyak kejadian bahwa pada saat mendekati ujian, si anak sudah terbebani dengan berbagai macam pikiran. Takut tidak bisa mengerjakan, nilai jelek, dimarahi orang tua dan sebagainya sehingga mengurangi kesiapan anak dalam menghadapi ujian. Orang tua harus menumbuhkan kepercayaan diri anak, dengan memberikan pengertian dan motivasi. Ujian adalah hal biasa, atau seperti ulangan-ulangan harian saja, ajarkan pada anak untuk selalu optimis.
10. Jaga kesehatan anak.
Hal yang tidak kalah penting disiapkan adalah menjaga tubuh supaya tetap sehat. Seperti kata pepatah, "Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Proses belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian akan menguras begitu banyak energi anak, maka berilah anak asupan-asupan bergizi, susu, vitamin dan lain-lain sehingga tubuh tetap sehat dan bugar
Jumat, 02 Desember 2016
PEMBUATAN PUPUK BOKASHI " dari alam untuk alam"
pembuatan pupuk bokashi oleh bapak Dr. Surata, M.Pd
melibatkan wali murid dalam proses pembuatannya
foto bersama pengawas
Bokashi dipopulerkan pertamakali
di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif.
Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan
secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk
membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang
http://alamtani.com/cara-membuat-pupuk-bokashi.html
Senin, 30 Mei 2016
Rabu, 25 Mei 2016
INI BUKAN SEBUAH AKHIR
Karya
Feriansyah
Disampaikan
dalam acara syukuran pelepasan siswa kelas VI Tahun Ajaran 2015- 2016
Ini
bukan sebuah akhir
Dinamika
kehidupan selalu diwarnai
Semua
tidak harus merah
Semua tidak harus putih
Kadang
abu abu
Gunakan
akalmu
Ini bukan sebuah akhir
Tiap tiap generasi mengalami
metamorfosa kehidupannya
Ilmu selalu berkembang mengikuti
zaman
Arus globalisasi kian deras menerjang,
mengahantam apapun yang ada dihadapannya
Ini
bukan sebuah akhir
Teruslah
berjalan dan menjauh
Ilmu
ada dinegeri jauh
Berpisah
bukan berarti putus
Ini bukan sebuah akhir
Kita baru saja memulai
Pergilah...pergilah..
Jangan kembali pulang sebelum kau
menang
Ini
bukan sebuah akhir
Bacalah
sajak-sajak kehidupan sebagai bekalmu
Dekatlah
dengan orang-orang saleh
Renungkan,,,
duplikasikan,,,,modifikasi dan lakukan
Ini bukan sebuah akhir
Ini awal prestasi
Awal berkarya
Awal momentum untuk menjadi insan kamil
Yaa momentum menjadi seorang Muslim, cendikia
dan pemimpin....
Langganan:
Postingan (Atom)